0001socmedtofixpotholes

Lubang di jalan raya adalah hal yang sangat mengesalkan. Apalagi jika tak diperbaiki segera. Bisa bikin macet jalan tuh, apalagi di jalan-jalan utama Jakarta pada jam-jam sibuk. Nyebelin banget ‘kan. Gak heran kita pada komplain saking keselnya, curhat pake twitter, berharap pihak yang berwenang segera melakukan sesuatu.

Nah, ada nih ide brilian buat ngatasi masalah lubang jalan ini. Di Panama City, sebuah agensi periklanan, P4 Ogilvy & Mather punya ide brilian buat memasang beberapa plat besi cor yang dilengkapi sensor pada lubang-lubang jalan, melengkapinya dengan isi pesan twit warna-warni untuk @ElHuecoTwitero (“tweeting pothole” dalam bahasa Spanyol), yang akan dipublikasikan tiap kali lubang tersebut dilewati kendaraan. Kebayang ‘gak, kalau di jalan seramai jalan protokol di Jakarta, berapa kali twitter per menit yang bakal dipublikasikan?

source: huffpost.com

source: huffpost.com

Balik ke kasus di Panama City, twitnya juga ditujukan pada Panama City’s Department of Public Works (@MOPdePanama), menempatkan lubang-lubang jalan itu dalam “radar” para pekerja kota. Dan juga ke suatu website, ElHuecoTwitero.com, memetakan lokasi lubang-lubang jalan yang bisa men-twitter tersebut.

source: huffpost.com

source: huffpost.com

Inilah salah satu twitter tersebut:
Hole to rule them all, One hole to find them, One hole to bring them all and in the darkness bind them @MOPdePanama — El Hueco Twitero (@Elhuecotwitero) June 9, 2015

Sementara itu, stasiun TV lokal Telemetro Reporta terus memantau respon pemerintah dan perkembangannya.
Respon pemerintah kota itu cukup cepat, lubang-lubang tersebut segera diperbaiki, hanya dalam jangka 48 jam setelah alat ini terpasang, menurut Pinky Mon, wakil presiden the Ogilvy & Mather yang menangani hal ini. Dalam interview the The Huffington Post, dia dengan bangga mengestimasikan antara 25% hingga 33% dari lubang-lubang yang dipasangi alat twitter oleh agensinya sudah diperbaiki. Beneran “the power of media!”
“Kami tidak merancangnya hanya untuk mengkritik atau komplain, tapi menunjukkan dimana masalahnya dan ada hal bagus yang dihasilakan,” kata Mon.
Cerita tentang “lubang jalan yang bisa nge-twit” ini menarik perhatian media internasional bulan lalu.

source: huffpost.com

source: huffpost.com

“Tiap post @ElHuecoTwitero memanusiakan sebuah lubang jalan, memberinya “kepribadian” ketika ia “mengalami” terlindas. Bertolak belakang dengan beberapa laporan, akun-akun twitter tersebut tidak sepenuhnya otomatis atau mengirimkan salinan yang sudah direncanakan/disiapkan. Menurut Mon, sebuah tim yang terdiri dari 2 orang menunggui peralatn yang sedang aktif, mengamati dampaknya lewat koneksi Bluetooth, lalu memberi sinyal pada agensi periklanan tersebut, yang lalu membuat dan mempublikasikan twitter dari markas besar mereka.

source: huffpost.com

source: huffpost.com

“Pada situasi tertentu, kami sudah di sana saat kru perbaikan tiba,” jelasnya, “saling menimpali gurauan dan pandangan aneh. Hal ini menjadi sangat terkenal dan mereka tahu bahwa mereka akan muncul di berita. Kami mengeluarkan alat tersebut dan mereka mulai bekerja.”

Ya estamos al final de calle 50 este no se pierda q dice @Elhuecotwitero en@TReporta @MOPdePanama ya venimos. http://pic.twitter.com/WdauPxGceg — @LuisCasis20 (@LuisCasis20) June 2, 2015

Sampai hari ini, Mon menyatakan bahwa alat berdiameter 7 inci dengan ukuran sebesar pancake besar, tak ada yang rusak atau dicuri. Satu hal bagus bahwa: Mon memberitahu bahwa biaya ke 10 alat tersebut adalah $60.000. Saat agensi iklan ini minta 5 unit lagi pada perusahaan pembuatnya di Argentina, biayanya $6.000. Tetapi Mon menyatakan bahwa Ogilvy & Mather memilih untuk tidak membelinya.
Saat ditanya apakah @ElHuecoTwitero lebih baik dibanding seorang warga mengambil gambar dengan smartphone mereka dan men-twit, Mon menekankan bahwa sensor untuk melacak dampat dan mempersonalkan lubang jalan tersebut yang menyebabkan hasil yang lebih baik.
“Jika ini adalah lubang yang bisa men-twit, itu rasanya seperti kita memberikan kehidupan pada benda mati,” kata Mon. “Kupikir inilah yang menciptakan kesepakatan dan tindak lanjut dari twit-twit tersebuts. Mungkin saja berupa seseorang yang memperhatikan, Tapi aku berani bertaruh bahwa hal itu takkan menjadi begitu popular. Aku Yakin ada teknologi yang lebih baik dari ini, tapi kami punya bukan berdasarkan teknologi, tapi berdasar pada karakter yang memulai semua ini.”
Dan inilah salah satu isi twit lubang jalan tersebut:

POUR SOME SUGAR ON ME, OOH, IN THE NAME OF LOVE, POUR SOME SUGAR ON ME, C’MON FIRE ME UP @MOPdePanama –El Hueco Twitero (@Elhuecotwitero)June 5, 2015

Akankah proyek seperti ini berhasil di kota lain? Meninjau biaya dan sumber daya manusia, mungkin tidak –tidak persis seperti ini.

Pada 8 Juni lalu, stasiun TV lokal Telemetro Reporta melaporkan sudah ada alat untuk melacak kemajuan dari pihak pemerintah di luar Twitter.

Sinergi dari 2 media yang berjarak waktu 100 tahun (media cetak dan twitter) ternyata menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.



from Halo Dunia Network http://ift.tt/2ygh2Q1
via IFTTT